Saturday 30 August 2014

Bahagia Yang Sederhana...

Jumat 29 Agustus 2014 kebetulan dapat tugas dinas ke Pekanbaru hingga 01 September 2014. Setiap harinya dalam hidup saya percaya ada hal baru yang selalu saya dapat. Ketika saya percaya ada hal baru yang saya dapat saya pun harus memilih apa dan bagaimana saya harus bersikap. Lulus dalam hidup adalah sesuatu yang sulit, karena kehidupan berujung hanya pada saat kita tak lagi bernafas.
 
Tadi siang (29 Agustus 2014) pukul 11.47 ada seorang nenek berusia kurang lebih sekitar 70an dengan anak laki-lakinya. Nenek ini berjalan dibantu tongkatnya mengantri untuk masuk ke pesawat. Nampak kuat dan bersemangat hingga menyalip antrian saya yang masih muda ini.

Anak laki-lakinya berada di belakang saya dan melihat kejadian tsb, dan tiket berada di tangan anak laki-lakinya. Spontan saya memberi ruang agar anak laki-lakinya mendampingi dan selalu didekat ibunya (bukan karena takut tiba2 tangan saya digandeng karena dikira anaknya, walaupun anak laki2nya tak bisa lagi menghirup aroma wangi yang kebetulan hari ini tumben-tumbenan juga saya pakai parfum).



Sebenarnya saya tau kalau nenek tersebut bukan maksud untuk menyalip antrian, dan sebenarnya juga saya rasa sang anak laki-laki merasa tidak enak melihat hal tersebut dan ada sedikit rasa khawatir karena ibunya didepan dan tiketnya ada di anak laki-lakinya tersebut. (anak laki-lakinya mungkin malu mengatakan isi hatinya kepada saya, mungkin takut dianggap cabe-cabean dan bisa membuat persepsi yang salah bagi yang melihatnya). Melihat situasi yang tidak ada komunikasi secara lisan, ada kesan saya harus bersikap dari situasi tersebut.

Hari ini, Siang tadi ada pelajaran baik. Terkadang kebahagiaan itu tidak harus sesuatu yang nampak luar biasa, Bahagia itu Sederhana, yaitu melihat orang lain Berbahagia, karena,... Bahagia itu benar-benar Ada...


No comments:

Post a Comment